AM Fatwa: Jokowi Jangan Halangi Emil Nyalon di DKI Berita Islam 24H - Presiden Joko Widodo diimbau tidak menghalang-halangi Walikota Bandun...
AM Fatwa: Jokowi Jangan Halangi Emil Nyalon di DKI
Berita Islam 24H - Presiden Joko Widodo diimbau tidak menghalang-halangi Walikota Bandung Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI Jakarta 2017. Sosok Ridwan Kamil diinginkan masyarakat Jakarta dan bukan meragukan Ahok.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AM Fatwa mendapat kabar, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil batal maju lantaran ada campur tangan Jokowi.
"Konon disarankan oleh Presiden Jokowi lebih baik pemimpin terbaik tetap di daerahnya. Ya, saya kira Pak Jokowi harus menangkap aspirasi masyarakat," kata Fatwa di GOR Jakarta Utara, kemarin.
Masyarakat Jakarta, kata Fatwa, merindukan sosok seperti Ridwan Kamil. Dukungan terhadap Ridwan juga bukan bagian dari keraguan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Fatwa, Ahok juga memiliki pemikiran maju dan gebrakan. "Tapi, kami ingin ada penantang Ahok yang mumpuni. Saya pikir sekarang ini yang bisa jadi penantang mumpuni bagi Ahok adalah Ridwan Kamil," kata Fatwa.
Karena itu, ia menyarankan, Jokowi agar tidak menghalangi Ridwan Kamil bertarung dalam Pilkada DKI. Hal itu untuk menghindari persepsi buruk di balik tak jadi majunya Ridwan Kamil.
"Malah nanti dianggap orang barangkali supaya jangan ada yang mengalahkan Ahok. Ahok sendiri sudah pernah bilang kalau Ridwan Kamil ke Jakarta mungkin saya kalah," tegas Fatwa.
Sebelumnya, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, Presiden Jokowi menyarankan tidak maju di Pilgub DKI 2017 menantang Ahok.
Pria yang akrab Kang Emil itu mengakui, Presiden Jokowi menyarankan agar dia menyelesaikan lebih dulu masa kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan pada 2018. Sebab, Kota Bandung masih memerlukan banyak perbaikan.
"Saya menghadap beliau. Intinya, beliau menyampaikan agar saya mengambil keputusan terbaik. Beliau bilang jangan semata mengejar sesuatu yang lebih besar, tapi yang di depan mata belum terselesaikan dengan baik," katanya.
Selain itu, Kang Emil mengatakan, Jokowi berusaha menghindarkan pertarungan langsung antara Ahok dan dirinya dalam Pilgub DKI 2017. "Beliau melihat saya dan Pak Ahok pemimpin daerah yang diapresiasi. Jadi, sebaiknya tidak bertanding dalam kondisi seperti ini," kata Emil.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku, partainya masih melakukan komunikasi dengan partai lain untuk membicarakan koalisi di Pilgub DKI termasuk dengan PDIP. Hanya saja, Gerindra memastikan tidak akan berkoalisi dengan PDIP jika partai berlambang banteng moncong putih itu mengusung Ahok.
"Kalau itu kita sudah pasti kita tidak. Kita lihat karena sampai saat ini belum ada keputusan. Saya yakin PDIP tidak (mengusung Ahok)," kata Dasco.
Anggota Komisi III DPR ini mengakui, memang ada dinamika terkait Ahok dengan PDIP. Setelah menyatakan akan maju lewat jalur perseorangan yang kemudian menyebabkan hubungannya renggang dengan PDIP, kini Ahok menyiratkan bersedia diusung melalui jalur parpol. Ahok juga mengaku masih menunggu dukungan dari PDIP.
"Itu dinamika. Ada sebagian kader yang memunculkan kembali ke Ahok. Ada sebagian yang tidak mau. Tapi keputusan ada di Bu Ketum," ucap Dasco.
Saat ini, Gerindra masih menantikan pertemuan antara Ketum sekaligus Ketua Dewan Pembinanya, Prabowo Subianto dan Megawati terkait Pilgub DKI 2017. Gerindra sudah memunculkan sejumlah nama kandidat Cagub DKI seperti Sjafrie Sjamsoeddin, Sandiaga Uno, dan terakhir adalah Komjen Budi Waseso.
"Sekjen PDIP dan Gerindra sudah bertemu belum lama ini. Sementara kami utk DKI 1 kami mengusulkan nama Budi Waseso dan Sandiaga Uno. Di tingkat DPD ada pak Sjafrie dan Sandiaga Uno. Kita lihat di PDIP, nama Pak Buwas sudah mulai keluar juga," beber Dasco.
Gerindra pun tak khawatir akan kalah start dengan Ahok untuk bekerja sama dengan PDIP yang merupakan partai pemenang pemilu itu. Dasco yakin pada akhirnya PDIP akan kembali berkoalisi dengan Gerindra seperti di Pilgub DKI 2012 namun kali ini tidak dengan mengusung Ahok.
"Ketum PDIP dan Ketua Dewan Pembina Gerindra kami harapkan dapat segera ketemu untuk menyamakan visi bagi pengerucutan dukungan terhadap cagub. Untuk kami, keputusan pilgub ada di Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo," jelas dia. "Saat Pilkada 2012, Gerindra dan PDIP juga (memutuskan koalisi) di last minute," pungkas Dasco. [beritaislam24h.com / rc]
COMMENTS