Pinjaman China Dengan Jaminan Tiga Bank BUMN, Mengalir Pada Perusahaan Sinar Mas, Bosowa Berita Islam 24H - Pinjaman China $3 Miliar untuk ...
Pinjaman China Dengan Jaminan Tiga Bank BUMN, Mengalir Pada Perusahaan Sinar Mas, Bosowa
Berita Islam 24H - Pinjaman China $3 Miliar untuk Bank BUMN Mengalir ke Korporasi Besar Ini. Pinjaman itu dikenakan suku bunga masing-masing LIBOR 6M + 2,85 persen dan SHIBOR 6M + 3,30%.
Tiga bank pelat merah telah menyalurkan dana hasil pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai total US$3 miliar, yang sebagian besar ditujukan untuk restrukturisasi korporasi dan pendanaan proyek-proyek infrastruktur pemerintahan Joko Widodo. Dalam waktu tiga bulan, pinjaman dalam dolar AS dan renmimbi tersebut sudah dialokasikan kepada nasabah korporasi besar.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI),
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
pada September tahun lalu disuntik pinjaman oleh CDB, masing-masing senilai US$1 miliar dengan tenor 10 tahun. Pinjaman itu dikenakan suku bunga masing-masing LIBOR 6M + 2,85 persen dan SHIBOR 6M + 3,30%. Ketiga bank tersebut hingga akhir Januari juga dipastikan sudah menyalurkan sebagian besar dana kepada sejumlah korporasi.
Merujuk pada lampiran surat penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada DPR RI tertanggal 8 Maret 2016 yang diterima Bareksa, pinjaman dimaksud direalisasikan secara bertahap dan dialokasikan untuk penyaluran kredit di masing-masing bank.
Pertama, kredit BRI untuk membiayai antara lain kredit komersial dengan fokus segmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terutama untuk pembiayaan infrastruktur dan efek turunan dalam pengembangan bisnis UMKM. Kedua, kredit Bank Mandiri untuk membiayai antara lain kredit modal kerja perusahaan Indonesia maupun pembiayaan proyek infrastruktur Indonesia.
Terakhir, kredit BNI digunakan untuk membiayai antara lain proyek infrastruktur pemerintah berupa pembangunan pembangkit listrik, infrastruktur transportasi, dan pelabuhan laut.
Beberapa grup korporasi besar tercatat menerima saluran fasilitas pinjaman dari tiga bank BUMN ini. Nilai terbesar diterima Grup Sinarmas dalam tiga denominasi mata uang yakni dolar AS, rupiah, dan renmimbi masing-masing $561 juta, Rp1,3 triliun, dan RMB416 juta.
Pinjaman tersebut terbagi ke tujuh perusahaan, di antaranya PT Indah Kiat $225 juta, PT Dian Swastatika $100 juta, dan PT Pindo Deli $221 juta. Masing-masing pinjaman dikenakan bunga 5-7 persen per tahun. Namun, belum semua perusahaan mencairkan fasilitas tersebut.
Korporasi lain yang mendapat fasilitas penyaluran dana adalah Grup Medco yang dimiliki pengusaha kawakan Arifin Panigoro. Fasilitas pinjaman tersebut diperoleh melalui dua perusahan yakni PT Medco E&P Tomori Sulawesi serta PT Medco Energi International Tbk (MEDC). Medco E&P mendapat dana senilai $50 juta, sementara Medco Energi mendapat $345 juta yang terbagi dalam dua termin, masing-masing $245 juta dan $100 juta.
Selain itu, dua grup bisnis yang terafiliasi dengan petinggi pemerintahan juga mendapat saluran dana pinjaman ini.
PT Poso Energi yang berada di bawah kendali Kalla Group–yang didirikan Wakil Presiden Jusuf Kalla–mendapat pinjaman sebesar $143 juta dari Bank BRI. Diberitakan Jakarta Globe, Poso Energy merupakan perusahaan yang dibentuk untuk mengelola pembangkit listrik tenaga hidro di wilayah Sulawesi Tengah.
Rencananya, pembangkit pertama berkapasitas 60 MW akan beroperasi secara komersial pada tahun 2016 ini, sementara pembangkit berikutnya berkapasitas 320 MW akan beroperasi di 2018.
Bosowa, perusahaan yang dimiliki Aksa Mahmud–adik ipar Jusuf Kalla–juga mendapat pinjaman melalui dua perusahaan, yakni PT Bosowa Energi dan PT Semen Bosowa, masing-masing $90 juta dan $55 juta. PT Misi Mulia Petronusa di bawah kendali Bosowa Group, yang mengoperasikan terminal LPG di Banyuwangi juga mendapat pinjaman senilai Rp680 miliar.
Juga tercatat ada PT Kertanegara Energi Perkasa yang merupakan anak usaha PT Toba Sejahtera, perusahaan yang didirikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B. Pandjaitan pada tahun 2004. Berdasarkan informasi dari situs web resmi Toba Sejahtera, perusahaan ini memang tengah mengerjakan proyek infrastruktur di Kalimantan. Disebutkan juga, Kertanegara Energi sedang mengembangkan pembangkit listrik bertenaga gas berkapasitas 2 x 42 MW di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Selain korporasi tersebut, sejumlah BUMN juga memperoleh pinjaman dalam porsi besar. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), BUMN produsen baja, mendapat pinjaman senilai $110 juta atau setara Rp1,4 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS). Adapun PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mendapat Rp200 miliar,
Sementara itu, PLN mendapat pinjaman terbesar yakni senilai total Rp3,3 triliun. Secara total, BUMN beserta anak usahanya mendapat saluran dana sebesar $878 juta atau setara Rp11,4 triliun. [beritaislam24h.com / cjc]
COMMENTS