Tersangka pemimpin kudeta Turki pernah menjabat sebagai atase militer di Israel Berita Islam 24H - Jenderal Akin Öztürk, yang menjabat seba...
Tersangka pemimpin kudeta Turki pernah menjabat sebagai atase militer di Israel
Berita Islam 24H - Jenderal Akin Öztürk, yang menjabat sebagai komandan angkatan udara Turki, ditangkap pada hari Sabtu sehubungan dengan kudeta yang gagal. Setidaknya lima jenderal lainnya ditahan.
Enam komandan militer seniro ditangkap sehubungan dengan kudeta yang gagal yang dimulai Jumat malam, termasuk Jeneral Akin Öztürk, yang pada 1990-an adalah atase militer Turki untuk Israel, seorang pejabat Turki mengatakan kepada wartawan.
Öztürk, yang kemudian menjabat sebagai komandan angkatan udara Turki, bertugas untuk kedutaan negaranya di Tel Aviv mulai dari tahun 1998 sampai 2000. Sosok pejabat militer berusia 64 tahun tersebut mengundurkan diri sebagai panglima angkatan udara tahun lalu, tetapi masih bertugas di Dewan Agung Militer Turki.
Meskipun sekarang dianggap sebagai musuh oleh pihak berwenang Turki, dimana sebelum upaya kudeta Jumat ia adalah seorang pemimpin militer yang dihormati, dan dibaggakan dengan medali dari angkatan udara Turki maupun dari NATO, situs berita Israel Ynet mencatat.
Kantor kejaksaan Turki telah mengumumkan bahwa Jenderal Öztürk dan rekan-rekannya yang menjadi tersangka akan diadili atas tuduhan pengkhianatan. Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dilaporkan mengatakan kepada televisi publik Turki bahwa komplotan tidak akan dikenakan hukuman mati, karena itu dilarang oleh konstitusi Turki, tetapi menambahkan bahwa perubahan konstitusi akan dipertimbangkan sebagai upaya untuk mencegah kudeta di masa depan.
Setidaknya lima jenderal lainnya ditahan sehubungan dengan kudeta, termasuk komandan Angkatan Darat Kedua, Jenderal Adem Huduti, petugas paling senior yang ditangkap sejauh ini. Angkatan Darat Kedua, berbasis di Malatya, melindungi perbatasan Turki dengan Suriah, Irak dan Iran. Komandan Malatya Garrison Avni Angun, dan komandan tentara ketiga Erdal Öztürk juga ditahan, Hurriyet melaporkan.
Seorang pejabat Turki mengatakan pada Sabtu bahwa mereka yang berada dibalik kudeta telah mempersiapkan beberapa waktu untuk menggulingkan pemerintah Turki. Mereka telah merencanakan, misalnya, perwira militer akan mengambil alih jabatan gubernur dan sebagai kepala lembaga pemerintah, kata pejabat itu, tapi merubah rencana mereka karena akan adanya pertemuan Dewan Agung Militer, yang bersidang setiap bulan Agustus untuk mempertimbangkan pelantikan dan pensiun militer.
Mereka yang ada di balik kudeta khawatir bahwa mereka akan disingkirkan dari posisi mereka pada pertemuan bulan depan, kata pejabat itu. Perencana kudeta segera menetapkan tujuan, untuk menguasai lokasi utama, seperti jembatan Bosphorus dan Taksim Square di Istanbul dan lembaga-lembaga utama di ibukota, Ankara, termasuk istana kepresidenan, parlemen dan badan intelijen . Mereka juga berusaha untuk mengambil alih infrastruktur komunikasi dan benar-benar berhasil merebut fasilitas telekomunikasi di beberapa lokasi, kata pejabat itu.
Polisi Turki pada hari Sabtu juga menangkap dua anggota mahkamah konstitusi negara itu, diantaranya sejumlah tokoh peradilan paling senior ditahan sejauh ini. Pada saat yang sama, pemerintah Turki juga telah menangkap 10 anggota Dewan Negara, pejabat atas pengadilan administrasi negara, dan sedang mencari 140 anggota pengadilan kasasi, penyiar NTV melaporkan. Pemerintah Turki memerintahkan penahanan atas 2.745 hakim dan jaksa. [beritaislam24h.com / mean]
COMMENTS